“selamat tahun baru 2011, semoga ditahun ini bsa lebih baik dari taun sebelumnya, semoga diberi kelancaran dalam segala hal, semoga diberi kelancaran prakerin, cisco, dan pembuatan laporan. Semoga hubungan kami langgeng, tanpa ada masalah apapun. Semoga Devan dikasih kekuatan, kemudahan, dan dapat berguna bagi setiap orang. Amin” Liska mengirim smsnya pada Devan, kekasihnya
Hari itu, tahun baru. Semua orang merayakannya, termasuk Devan dan Liska. Bedanya, mereka merayakannya masing masing, bersama keluarga masing masing.
“Lis, kita doa bareng yu?” ajak Devan lewat sms
Mata Liska berbinar, ini kali pertama untkknya ada seseorang yang dia sayang mengajaknya berdoa untuk tahun baru
“iya iya mau ko” balas Liska senang
“okelah, aku Doa dulu ya” balas Devan
“iya Van, yang khusyu ya” balas Liska
Devan dan Liska pasangan kekasih yang berbeda agama. Meskipun begitu, hubungan mereka menginjak 5bulan, dan hubungannya berjalan begitu saja, walaupun kadang ada pertengkaran antara mereka, tapi tetap saja, perasaan gak bisa bohong.
**
Waktu menunjukkan pukul 23:45, tapi andphone Liska tetap tidak berdering
“Devan mana ya? Ko gak sms sms ya?” tanya Liska dibenaknya
“kok aku tlp kamu gabisa ya?” sms Dvan tiba tiba masuk
“telpon? Devan mau telfon? Ah jadi enak hihi”
Handphone Liska berbunyi, dengan segera dia mengangkat telfon dari Devan
“Selamat Tahun baru Liska?” ucap Devan saat pertama Liska mengangkat telfon
Liska tersipu, malu
“iya selamat tahun baru juga Devan” balas Liska
“jangan senyum senyum kamu haha” ucap Devan setengah tertawa
“ih, engga ko” jawab Liska sebari memegang wajahnya yang mulai memerah
“Lis? Lagi ngapain?” Tanya Devan diujung telfon
“hm, diem aja, kamu?”
“sama, dirumahku rame banget nih”
“iya kedengeran ko Van. Rame dong?”
“iya ramelah Lis. Ngerasa ada yang beda ga?” Tanya Devan serius
Liska mengerutkan kenignya, mencoba berfikir apa yang berbeda dengan Devan
“kelamaan ah mikirnya. Gaya bicaraku yang beda, Lis. Sadar ga?”
Liska diam, mencoba meresap suara Devan
“iya, beda. Kenapa Van?”
“gak apa apa Lis, aku kan udah bilang mau berubah” ucap Devan penuh keyakinan
“tapi gak harus gini juga kan? Jadi bukan kamu yang biasanya” ucap Liska agak lemas
“gak apa apa ko, aku mau jadi yang kamu mau Lis” jawab Devan pelan
“iya tapi gak gini juga Van”
“gak apa apa. Ayo berdoa, aku yang pimpin doa ya. Tuhan, saat ini adalah tahun yang baru, semoga saya bisa lebih baikmlagi di tahun yang baru ini, jadikan saya yang seperti Kau mau. Semoga kehidupan saya bisa lebih baik lagi. Terutama Liska, berikan dia berkat, berikan kelancaran prakerinnya, buat dia semangat belajar, buat dia berguna bagi lingungannya. Berikan berkat bagi keluarganya, ayahnya semoga lancer dalam pekerjaannya, ibunya diberi kekuatan untuk terus mengajar dan menjadi ibu yang baik, kakaknya diberi kemudahan dalam pekerjaannya, dan adiknya semoga diberi kemudahan dalam studynya. Kami serahkan segalanya pada-Mu, Amen” ucap Devan di ujung telfon
“Amin ya Allah” jawab Liska sebari tersenyum, bahagia
Tak lama, air matanya tumpah.
“ini kenapa? Kenapa nangis? padahal kan bahagia, kenapa nangis? Ah ini nangis bahagia, bahagia banget” Liska berbisik seari menebar senyum diwajahnya
“Lis? Kok nangis?” Tanya Devan
“hm? Gak apa apa ko haha” jawab Liska sebari menangis
“bohong ah! Ayo bilang kenapa?” Tanya Devan
“aku seneng Van, ini kado terindah di tahun ini. Aku seneng banget kamu telfon aku di taun baru, makasih ya Van” ucap Liska setengah menangis
“gaperlu makasih Lis. makasih udah mau bedoa sama aku. Lis, aku sayang kamu” ucap Devan lirih
“aku juga sayang kamu Van, trims” jawab Liska, amat sangat bahagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar